Senin, 29 November 2010

Populasi Burung Hantu di India Merosot, nama Harry Potter Dibawa-bawa

Populasi burung hantu di India kini terus merosot tajam dan mengancam keberadaan burung langka itu. Ketenaran film Harry Potter diduga ikut bertanggung jawab atas krisis tersebut.

Menurut Menteri Lingkungan dan Kehutanan India Jairam Ramesh, penduduk di negaranya tergila-gila kepada burung hantu karena terpengaruh oleh popularitas film dan buku Harry Potter.Banyak orang tua membeli burung hantu liar dari pedagang burung ilegal guna digunakan sebagai binatang peliharaan bagi anak-anak mereka. "Menyusul kesuksesan Harry Potter, tampaknya terjadi ketertarikan ya ng aneh, bahkan di kalangan masyarakat kelas menengah perkotaan, untuk menghadiahkan burung hantu bagi anak-anaknya," kata Ramesh kepada BBC.

Dalam buku dan film Harry Potter, burung hantu dikisahkan bertugas sebagai pengantar surat kepada penyihir lain. Hedwig, burung hantu salju milik Harry Potter, adalah hadiah ulang tahun bagi bocah penyihir itu.

Pernyataan Ramesh itu bertepatan dengan laporan terbaru dari kelompok konservasi Traffic, yang mengupas penangkapan, perdagangan ilegal, dan penggunaan burung hantu di India.
Sebenarnya, Harry Potter bukanlah satu-satunya pihak yang patut dipersalahkan. Salah satu penyebab utama merosotnya populasi burung hantu di negara itu adalah penggunaan unggas tersebut dalam praktek santet dan guna-guna karena takhayul. Traffic melaporkan bahwa para penganut sihir hitam menggunakan burung hantu dan bagian tubuhnya untuk upacara pujas, atau ritual keagamaan.


Di India, burung hantu mendadak populer dan banyak digunakan dalam pesta bertema tertentu. Ahli ornitologi, Abrar Ahmed, penulis laporan Traffic, ingat seorang ibu pernah memintanya menyediakan seekor burung hantu putih untuk pesta ulang tahun anak lelakinya yang berusia 10 tahun.

Ahmed sempat bertanya, apakah burung itu akan dihadiahkan kepada anak tersebut. Namun si ibu menjawab bahwa tema pesta ulang tahun itu adalah "Harry Potter" dan mereka menginginkan adanya "Hedwig"--burung hantu peliharaan Harry. "Tolong mintalah seseorang untuk menangkap dan mengirimkannya kepada kami," kata si ibu. "Kami akan membayar biayanya."

Perempuan itu tampaknya tidak tahu bahwa memburu atau menangkap dan memperdagangkan seluruh spesies burung hantu India dilarang berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Satwa Liar India pada 1972.

Pengarang Harry Potter, J.K. Rowling, menanggapi komentar "miring" Ramesh tersebut. "Jika benar ada orang yang terpengaruh oleh buku saya dan berpikir bahwa seekor burung hantu akan sangat bahagia terkurung dalam sangkar kecil dan dipelihara di dalam rumah, saya ingin mengatakan, 'Tolong, jangan lakukan itu'," tulis Rowling dalam website-nya.
Related Post

0 komentar:

Posting Komentar